MATERIAL BETON
|
Sumber : http://pre13.deviantart.net
|
Pengertian Beton
|
Sumber :ftp://kuliah.ocean.itb.ac.id/
|
Beton adalah bahan bangunan yang paling umum dan digunakan pada hampir semua bangunan karena sifatnya yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Beton terdiri dari campuran 20% - 27% pasir, 40% - 45% kerikil atau batu pecah, 10% - 12% semen, dan 14% - 18% air serta 3% - 6% udara. Beton bisa juga ditambahkan campuran lain (admixtures) untuk menambah tingkat kemudahan untuk dikerjakan (workability) dan ketahanan (durability).
Beton dan Beton Bertulang
Beton memiliki banyak kekurangan seperti kekuatan tarik yang rendah, dan mudah retak karena tegangan tarik akibat beban / rangkak (creep), susut yang tertahan (shrinkage), dan perubahan temperatur. Oleh karena itu, beton digabung dengan baja menjadi beton bertulang untuk memberikan kekuatan tarik yang tidak dimiliki oleh beton.
Keuntungan Penggunaan Beton Bertulang untuk Material Struktur
|
Sumber : http://elisa.ugm.ac.id
|
- Kekuatan tekan yang tinggi.
- Tahan terhadap air dan api.
- Sangat kaku.
- Pemeliharaan mudah.
- Umurnya yang panjang.
- Mudah diproduksi.
- Digunakan untuk berbagai elemen struktur.
- Ekonomis.
- Tidak memerlukan tenaga kerja yang dilatih khusus.
Kerugian Penggunaan Beton Bertulang untuk Material Struktur
|
Sumber : http://4.bp.blogspot.com
|
- Mempunyai kekuatan tarik yang rendah (berkisar antara 9-15% kuat tekannya) sehingga memerlukan baja tulangan untuk menahan tarik.
- Memerlukan cetakan/bekisting yang biayanya bisa cukup tinggi.
- Struktur umumnya berat.
- Berdimensi besar.
- Karakteristik beton yang bervariasi.
- Volumenya berubah terhadap waktu (karena susut dan rangkak).
|
Sumber : ftp://kuliah.ocean.itb.ac.id/
|
|
Sumber : ftp://kuliah.ocean.itb.ac.id/
|
|
Sumber : ftp://kuliah.ocean.itb.ac.id/
|
Kriteria agar Beton yang Dihasilkan Berkualitas Baik
|
Sumber : http://www.rumahku.com
Masih dalam keadaan basah
- Memiliki campuran yang konsisten sedemikian hingga adukan dapat dipadatkan dengan mudah.
- Adukan yang cukup kohesif sehingga beton tetap homogen.
- Kekuatan tekan beton sesuai dengan yang diisyaratkan.
- Durabilitas beton sesuai dengan yang diisyaratkan.
Sifat Mekanik Beton
|
Sumber : ftp://kuliah.ocean.itb.ac.id
|
|
Kekuatan beton bisa memberi gambaran keseluruhan kualitas beton tersebut karena kekuatan terkait langsung dengan struktur hidrasi dari pasta semennya tetapi, tidak dapat menjadi gambaran durabilitas beton. Kekuatan beton biasanya diukur dari uji silinder beton ukuran 15x30 cm usia 28 hari dimana kekuatan beton ini dipengaruhi oleh :
- Perbandingan air/semen (water/cement ratio)
- Tipe semen
- Admixtures
- Agregat
- Kelembapan selama perawatan (curing)
- Temperatur selama perawatan
- Umur beton
- Kecepatan pembebanan
Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah konstanta elastis dari material beton yang besarnya dapat ditentukan dari kurva hubungan tegangan-regangan yang merupakan kemiringan atau tangen dari kurva tersebut. Terdapat beberapa definisi berdasarkan letaknya pada kurva tegangan terhadap regangan yaitu : modulus awal berupa kemiringan kurva tegangan terhadap regangan di titik awal kurva, modulus tangen berupa kemiringan kurva di satu titik singgung, dan modulu secan berupa kemiringan antara titik awal dan titik tertentu.
Susut (Shrinkage)
Susut adalah perubahan berupa penurunan volume yang tidak disebabkan oleh beban yang disebabkan oleh faktor air semen dan berbanding terbalik dengan ukuran agregat kasarnya. Hal ini terjadi saat beton mengeras dan air yang menguap menyebabkan beton akan susut dan retak yang dapat mengurangi kekuatan elemen struktur dan menyebabkan baja tulangan terbuka sehingga rawan terhadap korosi. Biasanya hal ini berlangsung pada waktu yang lama dan 90% terjadi pada tahun pertama. Semakin luas permukaan beton yang terbuka, semakin tinggi tingkat susut yang terjadi. Besarnya susut tergantung pada komposisi beton yaitu w/c ratio, agregat, dan jenis semen.
|
No comments:
Post a Comment